MAKALAH
KESEHATAN, PENYAKIT dan PENCEGAHANNYA
Disusun
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Ilmu
Pengetahuan Alam 1 (IPA 1).
Dosen
Pengampu : Setyo Eko Atmojo, M.Pd
Disusun oleh :
Fitriah Arniasih (11144600095)
Unggul Budiyanto (11144600098)
Teguh Eko Pamuji (11144600108)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
PGRI YOGYAKARTA
2011/2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kesehatan, Penyakit dan Pencegahannya”
dalam rangka memenuhi tugas IPA 1
tepat pada waktunya.
Dalam
menyelesaikan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan
nasihat dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Dosen mata
kuliah IPA 1, Setyo Eko Atmojo,M.Pd , yang telah memberi ilmu dan pengetahuan dalam
pembuatan makalah ini.
2.
Sahabat-sahabat
yang membantu dalam penyelesaian makalah
ini.
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sebagai balasan atas amal baik dari semua pihak yang telah
disebutkan di atas. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya.
Yogyakarta, 9 Desember 2012
Penulis
BAB
1
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Kesehatan
merupakan hal terpenting dalam hidup kita. Jika tubuh sudah tidak sehat, maka
untuk melakukan aktivitas sehari-hari kurang maksimal bahkan ada yang tidak
bisa melakukannya karena kendala kesehatan. Oleh sebab itu jika kita igin tubuh
kita sehat terus dan terhindar dari bibit penyakit, kita harus tahu apa sih
sebenarnya sehat itu, dan bagaimana cara kita mendapatkan tubuh yang selalu
sehat?
Di sini kami
akan membahas tentang apa itu sehat dan bagaimana cara kita menjaga kesehatan
kita. Kami juga akan membahas macam-macam penyakit, mulai dari penyakit
menular, tidak menular sampai penyakit yang menurun. Kami juga akan membahas
cara untuk mencegah agar terhindar dari penyakit tersebut. Minimal berusaha
untuk menjaga tubuh agar tetap sehat. Untuk itu, penting bagi kita mengetahui
tentang pendidikan kesehatan, berawal dari diri kita sendiri.
B.
Rumusan Masalah
a.
Jelaskan tentang kesehatan bagi manusia!
b.
Sebutkan dan jelaskan berbagai
macam penyakit pada manusia!
c.
Jelaskan pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari
penyakit!
C.
Tujuan
a.
Menjelaskan kesehatan
pada manusia dan cara menjaganya.
b.
Menyebutkan dan menjelaskan berbagai macam penyakit
pada manusia.
c.
Menjelaskan cara
pencegahan penyakit yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyakit.
BAB II
KESEHATAN, PENYAKIT dan PENCEGAHANNYA
A.
Pengertian Kesehatan
Menurut WHO (1974) yang dikutip oleh Effendi (1995),
sehat adalah keadaan yang sempurna dari fisik, mental, social, jadi tidak hanya
bebas dari penyakit dan bebas dari kelemahan. Sehat juga ditentukan oleh
kesempurnaan keadaan jasmani, rohani, dan social seseorang. Sedangkan menurut
UU Kesehatan RI No. 9 tahun 1960 dan UU No. 23 tahun 1992 Kesehatan ialah:
Keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara social dan ekonomis.
Kesehatan merupakan factor penting yang
harus diperhatikan oleh manusia. Karena jika kita sehat maka aktivitaspun akan
lancar. Sebaliknya jika badan kita kurang sehat, maka aktivitas yang kita
lakukan kurang maksimal atau bahkan tidak bisa beraktivitas sma sekali. Oleh
karena itu, kita harus tahu tentang kesehatan kita, setidaknya kita tahu
tentang diri kita sendiri. Apabila kita merasa sakit sebaiknya kita langsung
memeriksakan ke dokter atau puskesmas terdekat untuk mencegah agar rasa sakit
yang kita rasaan tidak menjadi parah.
Penyakit ada yang menular dan ada pula
yang tidak menular. Ada penyakit yang merupakan bawaan dari orang yua atau
nenek moyang kita, misalnya saja asma. Baik penyakit menular, tidak menular
ataupun bawaan dapat muncul jika tubuh kita kurang fit atau kekebalan tubuh
kita menurun. Agar penyakit tidak menyerang pada tubuh kita, sebaiknya kita
mencegahnya terlebih dahulu. Upaya yang bisa dilakukan kita ntuk mencegah agar
tidak mudah terserang penyakit adalah dengan makan makanan yang sehat dan gizi
seimbang, rutin berolah raga, memjaga kebersihan lingkungan, dan menghindari
stress yang terlalu berat. Stres juga dapat menyebabkan kita mudah terjangkit
penyakit.
B.
Usaha Kesehatan Perorangan, Masyarakat, dan Lingkungan
Usaha kesehatan
(hygiene) perseorangan lebih menitik
beratkan kepada usaha peningkatan nilai kesehatan perorangan. Contoh usaha
kesehatan perseorangan adalah makan-makanan yang memenuhi gizi, merebus air
sampai matang, menggosok gigi secara tertur, memasak makanan debgan
memperhatikan gizinya, mencuci tangan sebelum makan, menutup tempat penampungan
air yang ada di rumah, tidak makan sembarangan, istirahat yang cukup, olah raga
secara teratur, dan pemeriksaan kesehatan secara berkala (Iehsan, Yulati,
Rejeki, (1993).
Usaha kesehatan
masyarakat merupakan usaha untuk melindungi dan mempertinggi derajat kesehatan
masyarakat. Ada tiga factor yang menyebabkan orang mudah terserang penyakit,
antara lain karena:
- Factor pendidikan kesehatan yang masih kurang
Misalnya orang yang pendidikannya rendah atau
orang-orang yang sama sekali belum mengenal pendidikan kesehatan. Mereka dalam
hal menanggulangi penyakit yang dideritanya tidak secepatnya pergi berobat ke
dokter, ke rumah sakit atau PUSKESMAS, melainkan mereka masih pergi minta
tolong kepada seorang dukun yang sebetulnya dukun tersebut bukan ahli mengobati
penyakit yang mereka derita.
- Factor kebiasaan penduduk yang masih terbelakang
Makanan dan minuman yang kurang memenuhi syarat
kesehatan. Mereka makan makanan yang kurang bergizi atau malahan makanan yang
tidak bergizi dan tidak memenuhi baik kualitas maupun kuantitasnya. Minuman
yang mereka minumpun tidak sehat, mereka minum air yang belum dimasak. Padahal
air yang belum direbus masih banyak mengandung baksil-baksil atau kuman yang
dapat menimbulkan sakit pada pencernaan makanan (perut), misalnya muntaber,
diare, disentri, kolera, dan lain-lain.
Kebiasaan membuang kotoran, air limbah atau sampah di
sembarang tempat. Sehingga menimbulkan lingkungan yang kotor, kemudian banyak
lalat, kecoa, dan hewan lain yang dapat menyebabkan terjangkitnya penyakit.
Juga kebiasaan mandi di sungai yang airnya kotor.
- Factor ekonomi rakyat yang masih kurang mencukupi
Berobat ke dokter bagi orang-orang yang kurang mampu
harus berpikir dua atau tiga kali. Karena di samping upah periksa dokter yang
mahal, juga harga obat yang kurang atau tidak terjangkau oleh masyarakat yang
ekonominya lemah.
Usaha yang dapat dilakukan masyarakat dalam menjaga
kesehatan meliputi:
- Memeperbaiki kesehatan lingkungan,
- Mencegah dan memberantas penyakit infeksi,
- Mendidik masyarakat tentang prinsip-prinsip kesehatan,
- Mengkoordinasi tenaga-tenaga kesehatan untuk melayani pengobatan dan perawatan,
- Mengembangkan upaya masyarakat untuk mencapai tingkatan hidup yang setinggi-tingginya (Iehsan, Yuliati, Rejeki, (1993).
Usaha kesehatan
lingkungan (sanitasi) adalah usaha yang lebih menitik beratkan pada perbaikan
lingkungan hidup secara fisik atau kepada factor lingkungan yang mempengaruhi
kesehatan perorangan/masyarakat. Contoh usaha sanitasi antara lain adalah
membuat jamban keluarga (MKC), penyediaan sumber air minum yang bersih,
pembuatan tempat pembuangan sampah, pengawasab terhadap sector penyebar
penyakit.
C.
Macam-Macam Penyakit dan Cara Mencegahnya
Kita
ketahui bahwa penyakit itu beraneka macam. Mulai dari penyakit yang ringan
sampai yang berat. Berdasarkan penularannya, penyakit dibedakan menjadi
penyakit menular dan penyakit tidak menular. Adapun cara penularan penyakit
bisa melalui:
1.
Saluran
pernafasan
Bibit penyakit dapat masuk ke dalam tubuh seseorang
melalui saluran pernafasan. Seorang penderita mengeluarkan air ludah atau getah
hidung atau udara yang mengandung bibit penyakit. Apabila titik-titik ludah
atau getah hidung atau udara yang mengandung bibit penyakit tersebut terhirup
oleh orang lain yang kebetulan kondisi tubunya lemah, maka orang tersebut akan
sakit karena tertular penyakit. Penyakit yang dapat ditularkan melalui saluran
pernafasan contohnya: influenza, TBC, batuk, dll.
2.
Saluran
pencernaan
Bibit penyakit dapat masuk melalui saluran pencernaan.
Bibit penyakit masuk melalui rongga mulut melalui makanan atau minuman yang
dikonsumsi. Hal ini akan terjadi apabila seseorang memakan makanan atau minuman
yang tidak bersih atau makanan yang menggunakan peralatan yang tidak bersih
atau bisa juga saat makan tidak mencuci tangan terlebih dahulu. Orang ini akan
tertular bibit penyakit melalui rongga mulut dan masuk ke saluran pencernaan. Contoh
penyakit yang dapat ditularkan adalah: diare, muntaber, dll.
3.
Kulit
Penyakit yang dapat ditularkan melalui kulit bisa
berupa penyakit kulit atau bukan penyakit kulit. penyakit pada kulit dapat
ditularkan melalui sentuhan langsung dengan si penderita, (contoh penyakitnya
yaitu: panu, cacar air, kadas, kurap), dapat juga melalui hubungan tidak
langsung yaitu dengan menggunakan barang yang digunakan si penderita, contohnya
handuk, atau baju si penderita. Sedangkan penyakit bukan kulit yang dapat
ditularkan melalui kulit yaitu penyakit yang menyerang pembuluh darah, misalnya
penyakit demam berdarah. Penyakit ini ditularkan melalui perantara serangga
(nyamuk) yang mengigit si penderita. Nyamuk
menggigit penderita malaria, lalu nyamuk terebut menggigit orang lain
yang tidak terserang penyakit malaria, maka secara tidak langsung orang yang
tidak terserang penyakit malaria tertular penyakit malaria dari gigitan nyamuk
tersebut.
Macam-macam
penyakit:
1. Penyakit
menular
Adalah suatu penyakit yang dengan mudah berkembang ke
tubuh lain dengan melalui perantara tertentu (serangga, cacing, protozoa,
bakteri, virus, jamur), secara langsung maupun tidak langsung. Yang termasuk
penyakit menular yaitu:
a. TBC
Penyakit tuberculosis
adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikrobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dab
bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).
Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882,
sehingga untuk mengenang jasanya bekteri tersebut diberi nama baksil Koch.
Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).
Penyakit
TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikrobakterium
tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak
sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini
bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi
banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat
menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah
infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru,
otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain,
meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena
yaitu paru-paru.
Gejala penyakit TBC:
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala
umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran
secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit
untuk menegakkan diagnose secara klinis.
Gejala sistemik/khusus:
1)
Demam tidak terlalu tinggi
yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari diertai keringat malam.
Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
2)
Penuruna nafsu makan dan berat
badan.
3)
Batuk-batuk selama lebih dari
3 minggu (dapat disertai dengan darah).
4)
Perasaan tidak enak, lemah.
Gejala khusus:
1)
Tergantung dari organ tubuh
mana yang terkenaa, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju
ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan
menimbulkan suara “mengi”, suara nafas melemahyang disertai sesak.
2)
Kalau ada cairan dirongga
pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
3)
Bila mengenai tulang, maka
akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk
saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan
nanah.
4)
Pada anak-anak dapat mengenai otak
(lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak),
gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan
kesadaran dan kejang-kejang.
Pada pasien anak yang tidak menimbulkan
gejala, TBC dapat terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC
dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang kontak dengan penderita TBC paru dewasa
memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang
tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan
30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.
Penegakkan diagnosis
Apabila dicurigai
seseorang tertular penyakit TBC, maka beberapa hal yang perlu dilakuakn untuk
menegakkan diagnosis adalah:
1) Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarga.
2) Pemeriksaan fisik.
3) Pemeriksaan laboretorium (darah, dahak, cairan
otak).
4) Pemeriksaan patologi anatomi (PA).
5) Rontgen dada (thorax photo).
6) Uji tuberculin.
b.
Kolera
Kolera (cholera) adalah penyakit infeksi saluran usus. Sifat
kolera akut, penyebabnya bakteri Vibrio cholerae. Bakteri ini masuk ke dalam
tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Di dalam usus
bakteri mengeluarkan enterotoksin (racunnya). Akibatnya penderita terserang diare
(diarrhoea) disertai muntah yang akut dan hebat. Akibat lanjut, penderita
kehilangan banyak cairan tubuh dan masuk pada kondisi dehidrasi yang bisa
mematikan.
Penularan:
Kolera
dapat menyebar sebagai penyakit yang endemik, epidemik, atau pandemik. Meskipun
sudah banyak penelitian bersekala besar dilakukan, namun kondisi penyakit ini
tetap menjadi suatu tantangan bagi dunia kedokteran modern. Bakteri Vibrio
cholerae berkembang biak dan menyebar melalui feaces (kotoran) manusia, bila
kotoran yang mengandung bakteri ini mengkontaminasi air sungai dan sebagainya
maka orang lain yang terjadi kontak dengan air tersebut beresiko terkena
penyakit kolera itu juga. Misalnya cuci tangan yang tidak bersih lalu makan, mencuci
sayuran atau makanan dengan air yang mengandung bakteri kolera, makan ikan yang
hidup di air terkontaminasi bakteri kolera, Bahkan air tersebut (seperti
disungai) dijadikan air minum oleh orang lain yang bermukim disekitarnya.
Gejala:
Pada orang yang feacesnya ditemukan bakteri kolera mungkin selama 1-2 minggu belum merasakan keluhan berarti, Tetapi saat terjadinya serangan infeksi maka tiba-tiba terjadi diare dan muntah dengan kondisi cukup serius sebagai serangan akut yang menyebabkan samarnya jenis diare yg dialami.
Pada orang yang feacesnya ditemukan bakteri kolera mungkin selama 1-2 minggu belum merasakan keluhan berarti, Tetapi saat terjadinya serangan infeksi maka tiba-tiba terjadi diare dan muntah dengan kondisi cukup serius sebagai serangan akut yang menyebabkan samarnya jenis diare yg dialami.
Akan
tetapi pada penderita penyakit kolera ada beberapa hal tanda dan gejala yang
ditampakkan, antara lain ialah:
1)
Diare yang encer dan berlimpah tanpa didahului oleh rasa
mulas atau tenesmus.
2)
Feaces atau kotoran (tinja) yang semula berwarna dan berbau
berubah menjadi cairan putih keruh (seperti air cucian beras) tanpa bau busuk ataupun
amis, tetapi seperti manis yang menusuk.
3)
Feaces (cairan) yang menyerupai air cucian beras ini bila
diendapkan akan mengeluarkan gumpalan-gumpalan putih.
4)
Diare terjadi berkali-kali dan dalam jumlah yang cukup
banyak.
5)
Terjadinya muntah setelah didahului dengan diare yang
terjadi, penderita tidak merasakan mual sebelumnya.
6)
Kejang otot perut bisa juga dirasakan dengan disertai nyeri
yang hebat.
7)
Banyaknya cairan yang keluar akan menyebabkan terjadinya
dehidrasi dengan tanda-tandanya seperti ; detak jantung cepat, mulut kering,
lemah fisik, mata cekung, hypotensi dan lain-lain yang bila tidak segera
mendapatkan penangan pengganti cairan tubuh yang hilang dapat mengakibatkan
kematian.
Pencegahan
Cara
pencegahan dan memutuskan tali penularan penyakit kolera adalah dengan prinsip
sanitasi lingkungan, terutama kebersihan air dan pembuangan kotoran (feaces)
pada tempatnya yang memenuhi standar lingkungan. Lainnya ialah meminum air yang
sudah dimasak terlebih dahulu, cuci tangan dengan bersih sebelum makan memakai
sabun/antiseptik, cuci sayuran dangan air bersih terutama sayuran yang dimakan
mentah (lalapan), hindari memakan ikan dan kerang yang dimasak setengah matang. Bila dalam anggota keluarga ada yang
terkena kolera, sebaiknya diisolasi dan secepatnya mendapatkan pengobatan.
Benda yang tercemar muntahan atau tinja penderita harus di sterilisasi,
searangga lalat (vektor) penular lainnya segera diberantas. Pemberian vaksinasi
kolera dapat melindungi orang yang kontak langsung dengan penderita.
c. Penyakit kulit (jamur kulit)
Ada beberapa macam penyakit kulit, yaitu:
1)
Kudis
Kudis adalah penyakit kulit yang menular, penyakit ini
dalam bahasa ilmiah disebut scabies, memiliki gejala gatal, dan rasa gatal
tersebut akan lebih para pada malam hari. Sering muncul di tempat-tempat lembab
di tubuh seperti misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha dan terkang di selang jari tangan atau kaki.
Cara Pencegahan penyakit kudis dapat dilakukan dengan
mencuci sperai tempat tidur, handuk dan pakaian yan dipakai dalam 2 hari
belakangan dengan air hangat dan deterjen.
2)
Kurap
Penyakit Kurap merupakan suatu penyakit kulit menular
yang disebabkan oleh fungsi. Gejala kurap mulai dapat dikenali ketika terdapat
baian kecil yang kasar pada kulit dan dikelilingi lingkaran merah muda. Kurap
dapat dicegah dengan cara mencuci tangan yang sempurna, menjaga kebersihan
tubuh, dan mengindari kontak dengan penderita.
Kurap dapat diobati dengan anti jamur yang mengandung
mikonazol dan kloritomazol dengan benar dapat menghilangkan infeksi.
3)
Panau
Panau atau panu adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh
jamur. Penyakit panau ditandai dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai
rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung warna kulit si penderita. Panau paling
banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panu juga bisa ditemukan pada penderita berumur tua.
Cara pencegahan penyakit kulit Panau dapat dilakukan
dengan menjaga kebersihan kulit, dan dapat diobati dengan obat anti jamur yang
dijual di pasaran, dan dapat juga diobati dengan obat-obatan tradisional
seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioleh pada kulit yang
terserang Panau.
d. Flu/pilek
Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyerang saluran
pernafasan. Penyakit ini termasuk jenis penyakit yang cepat sekali menular.
Gejala dari penyakit ini adalah menggigil, demam, sakit kepala, nyeri
otot punggung, tubuh terasa lemas, lelah, berkeringat, kerongkongan terasa
sakit, batuk - batuk, hidung berair, serta suhu tubuh meninggi.
Cara
mengobati penyakit influenza adalah dengan cara mengkonsumsi air putih
sebanyak-banyaknya dan istirahat yang cukup. Dan minum minuman perda pilek/obat flu.
e. Demam Berdarah (DBD)
Penyakit demam berdarah adalah penyakit infeksi yang bisa
berakibat fatal dalam waktu yang sangat relatif singkat. Demam berdarah tidak
menular melalui kontak manusia secara langsung tetapi bisa ditularkan melalui
nyamuk Aedes Aegypti betina yang menyimpan virus pada telurnya dan selanjutnya
akan menularkan virus tersebut kepada manusia melalui gigitan. Nyamuk jenis ini
biasanya menggigit pada siang hari (09.00 - 10.00) atau sore hari (16.00 -
17.00).
Gejala
dari penyakit demam berdarah ini diantaranya adala demam secara tiba-tiba,
sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot, serta timbul bintik-bintik merah pada kulit.
Gejala:
Masa
tunas/inkubasi selama 3-15 hari sejak seseorang terserang virus dengue. nderita
akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah sebagai berikut :
1) Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari
(38-40 derajat Celsius).
2) Pada pemeriksaan uji torniquet,
tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
3) Adanya bentuk perdarahan di kelopak
mata bagian dalam (konjungtiva), mimisan (epitaksis), buang air besar dengan kotoran
(peaces) berupa lendir bercampur darah (melena), dan lain-lainnya.
4) Terjadi pembesaran
hati (Hepatomegali).
5) Tekanan darah menurun sehingga
menyebabkan syok.
6) Pada pemeriksaan laboratorium
(darah) hari ke 3-7 terjadi penurunan trombosit di bawah 100.000/mm3
(trombositopeni), terjadi peningkatan nilai hematokrit di atas 20% dari
nilai normal (hemokonsentrasi).
7) Timbulnya beberapa gejala klinik
yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia), sakit
perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
8) Mengalami perdarahan
pada hidung
(mimisan) dan gusi.
9) Demam yang dirasakan penderita
menyebabkan keluhan pegal / sakit pada persendian.
10) Munculnya bintik-bintik merah pada
kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
Penularan:
Penyebaran penyakit DBD ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, sehingga pada
wilayah yang sudah diketahui adanya serangan penyakit DBD akan mungkin ada
penderita lainnya bahkan akan dapat menyebabkan wabah yang luar biasa bagi penduduk
di sekitarnya.
Pengobatan:
1)
Fokus pengobatan pada penderita penyakit DBD adalah
mengatasi perdarahan, mencegah atau mengatasi keadaan syok / presyok, yaitu
dengan mengusahakan agar penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air
dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu.
2)
Penambahan cairan tubuh melalui infus (intravena) mungkin
diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan.
Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Selanjutnya
adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul, misalnya:
a)
Paracetamol membantu menurunkan demam,
b)
Garam elektrolit (oralit) jika disertai diare,
c)
Antibiotik berguna untuk mencegah infeksi sekunder.
3)
Lakukan kompres dingin, tidak perlu dengan es karena bisa
berdampak syok. Bahkan beberapa tim medis menyarankan kompres dapat dilakukan
dengan alkohol. Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum
jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medis,
akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena dan
peningkatan nilai trombosit darah.
Pencegahan dari penyakit demam berdarah ini bisa dilakukan dengan cara:
Pencegahan
dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk di waktu pagi sampai sore, karena
nyamuk aedes aktif di siang hari (bukan malam hari). Misalnya hindarkan berada
di lokasi yang banyak nyamuknya di siang hari, terutama di daerah yang ada
penderita DBD nya. Beberapa cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit
DBD melalui metode pengontrolan atau pengendalian vektornya adalah :
a) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),
pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil
samping kegiatan manusia, dan perbaikan disain rumah.
b) Pemeliharaan ikan pemakan jentik
(ikan adu/ikan cupang) pada tempat air kolam, dan bakteri (Bt.H-14).
c) Pengasapan / fogging (dengan
menggunakan malathion dan fenthion).
d) Memberikan bubuk abate (temephos)
pada tempat-tempat penampungan air seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan
lain-lain.
e) Penyemprotan nyamuk di lingkungan
rumah dan masyarakat.
f) Membersihkan saluran air, menutup
tempat penyimpanan air.
g) Membersihkan dan mengurasbak mandi.
h) Serta mengubur barang-barang bekas
yang sudah tidak dipakai.
f. Diare
Diare adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. Orang yang
terkena diare akan mengalami sering buang air besar dengan tekstur faces yang
encer. Diare berat bila tidak ditangani dengan benar bisa menyebabkan dehidrasi
serta bisa juga menyebabkan kematian. Penyakit diare bisa disebabkan oleh
gejala luka, alergi zat tertentu, penyakit dari makanan, kelebihan mengkonsumsi
vitamin C. Penyakit diare bisa diobati dengan cara mengkonsumsi cairan yang
banyak terutama oralit sehingga bisa mengganti jumlah cairan yang keluar
melalui buang air besar.
g. Cacar
Cacar air yang disebabkan virus Varicella Zoster ini
bersifat menular. Pada kulit penderita akan ditemukan sekumpulan bintik-bintik
kecil, bersisi cairan, atau keropeng. Bintik-bintik tersebut membuat penderita
merasa gatal. Efek jangka panjangnya adalah cacat pada kulit, infertilitas, dan
kadang-kadang kebutaan. Gejala lainnya seperti demam, sakit kepala, nyeri tubuh
dan ruam.
Tips pengobatan untuk penyakit
cacar:
1)
Cucilah bagian yang sakit dengan
sabun dan air matang, basahi perlahan-lahan dan bersihkan keraknya.
2)
Oleskan gentian violet atau salep
antibiotika seperti polyporin atau tetracycline pada lukanya, jika Anda
memiliki obat-obatan tersebut.
3)
Apabila infeksi telah menjalar dan
meluas atau menyebabkan peninggian suhu tubuh, berikan tablet penicillin. Ini
dilakukan dengan pengawasan petugas kesehatan.
Mencegah penyakit cacar:
1) Cobalah
untuk ikuti petunjuk tentang Kebersihan Perorangan. Dengan membiasakan diri
untuk merawat kesehatan pribadi, diharapkan dampak cacak akan dapat dikurangi.
2) Selalulah
mencuci tangan dengan sabun setelah bangun tidur pada pagi hari, atau
setelah buang air besar, dan sebelum makan.
3) Cobalah anda
untuk membiasakan memakai alas kaki, juga untuk anak-anak.
4) Mandikan
anak-anak setiap hari dan lindungilah mereka dari gigitan kutu busuk serta serangga
terbang yang menggigit. Apabila seorang anak menderita kudis, obatilah secepat
mungkin, Jangan lupa anda juga.
5) Jangan
biarkan seorang anak yang menderita cacar dibiarkan tidur atau bermain bersama
anak-anak lain. Mulailah mengobatinya ketika tanda-tanda pertama cacar muncul.
karena penyakit cacar ini adalah jenis penyakit menular.
Tanda-tanda
cacar air:
Untuk tanda-tanda dari penyakit
cacar ini adalah Pertama-tama timbul banyak bercak berukuran kecil, merah, dan
gatal. Kemudian bercak-bercak ini berubah menjadi bintul (papila) atau lepuhan
(vesicula) yang kecil, pecah dan akhirnya membentuk keropeng (crusta). Biasanya
bercak-bercak ini mulai timbul pada badan, kemudian menyebar pada wajah,
lengan, serta kaki. Mungkin terdapat bercak, lepuhan dan keropeng sekaligus
pada saat yang bersamaan.
h.
Malaria
Penyakit malaria adalah suatu penyakit menular yang
banyak diderita oleh penduduk di
daerah tropis dan subtropis.
Penyakit
tersebut semula banyak ditemukan di daerah rawa-rawa dan dikira disebabkan oleh
udara rawa yang buruk, sehingga dikenal sebagai malaria (mal = jelek;
aria=udara). Seiring
berkembangnya teknologi kedokteran, pendapat itu dimentahkan oleh berbagai data
mutakhir.
Penyebab penyakit malaria:
1)
Penyakit malaria disebabkan oleh
bibit penyakit yang hidup di dalam darah manusia. Bibit penyakit tersebut
termasuk binatang bersel satu, tergolong amuba yang disebut Plasmodium.
2)
Ada empat macam plasmodium yang
menyebabkan malaria.
3)
Falciparum, penyebab penyakit
malaria tropika. Jenis malaria ini bisa menimbulkan kematian.
4)
Vivax, penyebab malaria tersiana.
Penyakit ini sukar disembuhkan dan sulit kambuh.
5)
Malaria, penyebab malaria quartana.
Di Indonesia penyakit ini tidak banyak ditemukan.
6)
Ovale, penyebab penyakit malaria
Ovale. Tidak terdapat di Indonesia.
7)
Kerja
plasmodium adalah merusak sel-sel darah merah. Dengan perantara nyamuk
anopheles, plasodium masuk ke dalam darah manusian dan berkembang biak dengan
membelah diri.
Penularan
dan penyebaran penyakit malaria:
1)
Penularan penyakit malaria dari
orang yang sakit kepada orang sehat, sebagian besar melalui gigitan nyamuk.
Bibit penyakit malaria dalam darah manusia dapat terhisap oleh nyamuk,
berkembang biak di dalam tubuh nyamuk, dan ditularkan kembali kepada orang
sehat yang digigit nyamuk tersebut.
2)
Jenis-jenis vektor (perantara)
malaria yaitu: Anopheles Sundaicus, nyamuk perantara malaria
di daerah pantai.
3)
Anopheles Aconitus, nyamuk perantara malaria
daerah persawahan.
4)
Anopheles Maculatus, nyamuk perantara malaria
daerah perkebunan, kehutanan dan pegunungan.
5)
Penularan yang lain adalah melalu transfusi
darah. Namun kemungkinannya sangat kecil.
Tanda-tanda penyakit malaria:
1) Dimulai
dengan dingin dan sering sakit kepala. Penderita menggigil atau gemetar selama 15 menit sampai atu jam.
2) Dingin
diikuti demam dengan suhu 40 derajat atau lebih. Penderita lemah, kulitnya
kemerahan dan menggigau. Demam berakhir serelah beberapa jam.
3) Penderita
mulai berkeringat dan suhunya menurun. Setelah serangan itu berakhir, penderita merasa lemah tetapi keadaannya tidak mengkhawatirkan.
Bahaya
penyakit malaria:
1)
Rasa akit yang ditimbulkan
sangat menyiksa si penderita.
2)
Tubuh yag sangat lemah,
sehingga tidak dapat bekerja seperti biasa.
3)
Dapat menimbulkan kematian
pada anak-anak dan bayi.
4)
Perkembangan otak bisa
terganggu pada anak-anak dan bayi, sehingga menyebabkan kebodohan.
Tindakan dan pengobatan:
1)
Memutus rantai penularan
dengan memilih mata rantai yang paling lemah. Mata rantai tersebut adalah
penderita dan nyamuk malaria.
2)
Seluruh penderita yang
memiliki tanda-tanda malaria diberi pengobatan pendauluan dengan tujuan untuk
menghilangkan rasa sakit dan mencegah penularan selama 10 hari.
3)
Bagi penderita yang dinyatakan
positif mederita malaria setelah diuji di laboratorium, akan diberi pengobatan
secara sempurna.
4)
Bagi orang-orang yang akan ke
daerah endemis malaria seperti para calon transmigran, perlu diberi obat
pencegahan.
Tindakan-tindakan pencegahan:
1)
Usahakan tidur dengan kelambu,
member kawat kasa, memakai obat nyamuk bakar, menyemprot ruang tidur, dan
tindakan lain untuk mencegah nyamuk berkembang di rumah.
2)
Usahakan pengobatan pencegahan
secara berkala, terutama di daerah endemis malaria.
3)
Menjaga kebersihan lingkungan
dengan membersihkan ruang tidur, semak-semak sekitar rumah, genangan air, dan
kandang-kandang ternak.
4)
Memperbanyak jumlah ternak
seperti sapi, kerbau, kambing, kelinci dengan menempatkan mereka di luar rumah
di dekat tempat nyamuk bertelur.
5)
Memelihara ikan pada air yang
tergenang, seperti kolam, sawah, parit. Atau dengan member edikit minyak pada
air yang tergenang.
6)
Menanam padi secara serempak
atau diselingi dengan tanaman kering atau pengeringan sawah secara berkala.
7)
Menyemprot rumah dengan DDT.
i.
Polio
Polio
disebabkan oleh virus yang termasuk genus enterovirus famili Picornavirus yang
menyebabkan penderitanya lumpuh layu. Virus ini tahan terhadap pengaruh fisik
dan bahan kimia. Virus ini juga dapat hidup dalam tinja penderita selama 90-100
hari. Virus ini dapat bertahan lama pada air limbah dan air permukaan, bahkan
dapat sampai berkilo-kilometer dari sumber penularan.
Penyebab penyakit polio
Penyebab dari penyakit polio adalah virus polio.
Karena disebabkan oleh virus, maka penyakit ini bersifat menular, penularan
virus ini dapat melalui beberapa cara yaitu : secara langsung dari penderita ke
orang lain, melalui cairan yang dikeluarkan
atau melalui tinja penderita. Virus dapat masuk melalui hidung dan
mulut, berkembang biak di dalam tenggorokan dan saluran pencernaan, kemudian diserap
dan disebarkan melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening.
Penyakit ini dapat terjadi akibat kelalaian imunisasi polio, pernah berpergian atau bahkan menetap di daerah yang merupakan daerah endemis polio, melemahnya sistem kekebalan tubuh yang mengakibatkan virus dengan mudah masuk ke dalam tubuh.
Penyakit poliomeitis ini memiliki 3 pola dasar pada infeksi polio yaitu :
Penyakit ini dapat terjadi akibat kelalaian imunisasi polio, pernah berpergian atau bahkan menetap di daerah yang merupakan daerah endemis polio, melemahnya sistem kekebalan tubuh yang mengakibatkan virus dengan mudah masuk ke dalam tubuh.
Penyakit poliomeitis ini memiliki 3 pola dasar pada infeksi polio yaitu :
1)
Infeksi subklinis (tanpa gejala atau
gejala kurang dari 72 jam) gejalanya adalah:
a)
Demam ringan
b)
Sakit kepala
c)
Nyeri tenggorokan
d)
Muntah
2)
Non-parametrik (gejala berlangsung
selama 1-2 minggu) gejalanya adalah:
a)
Sakit kepala
b)
Demam sedang
c)
Diare
d)
Nyeri leher
e)
Kekakuan otot
f)
Nyeri atau kaku punggung, lengan,
tungkai dan perut.
3)
Poliomeitis paralitik (gejala demam
timbul 5-7 hari sebelum gejala lainnya) gejalanya yaitu:
a)
Kelemahan otot asimetrik
b)
Peka terhadap sentuhan walaupun
sentuhan ringan dapat mengakibatkan rasa nyeri
c)
Sakit kepala
d)
Segera berkembang menjadi kelumpuhan
e)
Onsetnya cepat
Komplikasi yang dapat ditimbulkan
dari penyakit ini adalah kelumpuhan. Kelumpuhan berat yang merupakan kelumpuhan
yang bersifat menetap terjadi paling sebanyak kurang 1
dari setiap 100 kasus yang ditemukan.
Kadang bagian otak yang berfungsi mengatur sistem pernafasan terserang sehingga dapat menimbulkan sesak, biasanya penderita mengalami komplikasi setelah 20-30 tahun menderita polio.
Kadang bagian otak yang berfungsi mengatur sistem pernafasan terserang sehingga dapat menimbulkan sesak, biasanya penderita mengalami komplikasi setelah 20-30 tahun menderita polio.
Pencegahan penyakit polio:
Pencegahan adalah upaya yang paling
dianjurkan. Pencegahan penyakit polio dapat dilakukan
dengan cara melakukan imunisasi polio pada masa kanak-kanak, menjaga kesehatan
tubuh agar kekebalan tubuh tetap baik, sehingga virus polio akan sulit untuk menyerang tubuh kita.
j.
Penyakit campak
Campak
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus paramiksovirus. Penyakit ini menular
dari ludah si penderita. Masa inkubasi penyakit ini adalah 10-14 hari. Penyakit
ini gejalanya adalah panas, hidung berlendir, batuk, tenggorokan sakit, nyeri
pada otot dan mata menjadi merah. Pada puncaknya penderita akan merasakan
sakit, ruam di seluruh tubuh dan suhu badan yang tinggi. Penyakit ini dapat
dicegah dengan pemberian vaksin campak ketika masih bayi.
k. Penyakit
tifus
Tifus
masih lazim di negara-negara berkembang, sehingga para wisatawan asing harus
divaksinasi terhadapnya. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi
yang dibawa ke aliran darah dan saluran pencernaan.
Gejala-gejala tifus seperti demam yang berkelanjutan, lemah, sakit perut, sakit kepala dan hilangnya nafsu makan. Pada beberapa kasus, terdapat ruam dan bintik-bintik merah pada pasein. Demam tifus biasanya diobati dengan antibiotik yang dapat menghilang infeksi selama 2-3 hari.
Gejala-gejala tifus seperti demam yang berkelanjutan, lemah, sakit perut, sakit kepala dan hilangnya nafsu makan. Pada beberapa kasus, terdapat ruam dan bintik-bintik merah pada pasein. Demam tifus biasanya diobati dengan antibiotik yang dapat menghilang infeksi selama 2-3 hari.
Bakteri penyebab tifus:
1)
Rickettsia typhi
2)
Rickettsia prowazekii
Seseorang yang menderita tifus menunjukkan hasil tes darah:
1)
Rendah kadar sodium
2)
Rendah kadar albumin
3)
Enzim di dalam liver meningkat tajam
4)
Terjadi keluhan di sekitar ginjal
5)
Antibodi yang dihasilkan sangat tinggi
Tanda-tanda penyakit tifus:
Minggu pertama
1)
Awalnya mirip dengan demam atau
influenza.
2)
Sakit kepala dan leher
3)
Panas naik sedikit demi sedikit
setiapp hari sampai 40 derajat atau lebih.
4)
Sering kali nadinya relatif lambat dibandingkan
tingginya panas.
5)
Kadang-kadang terdapat muntah,
menceret atau sembelit.
Minggu kedua
1)
Panas tinggi, nadi relatif lambat
2)
Mungkin terlihat bercak merah muda
pada badan
3)
Badan menggigil/gemetar
4)
Mengigau atau delirium (penderita
tidak dapat berpikir dengan jelas)
5)
Lemah, berat badan menurun, tubuh
kekurangan cairan.
Minggu
ketiga
Jika tidak
terjadi komplikasi, panas dan tanda-tanda lainnya akan hilang perlahan-lahan.
Pengobatan:
1)
Dapatkan segera pertolongan dokter
atau petugas kesehatan terdekat
2)
Berikan chloramphenicol untuk orang
dewasa: dua kapsul @ 250 mg 4 kali sehari. Jika tidak ada chloramphenicol,
gunakan ampicilin atau tetracycline.
3)
Turunkan panasnya dengan dengan kain
basah yang dingin
4)
Berikan cairan yang banyak; sup, sari buah,
dan minuman untuk mengembalikan cairan dalam tubuh.
5)
Berikan makanan yang bergizi, kalau
perlu dalam bentuk cairan.
6)
Penderita harus tinggal di tempat
tidur sampai panasnya hilang sama sekali
7)
Jika penderita batuk darah atau
timbul tanda-tanda peradangan pada selaput perut, ia harus segera dibawa ke
rumah sakit.
Pencegahan tifus perut:
1)
Mengindarkan diri dari hal-hal kotor
seperti pencemaran air dan makanan oleh kotoran manusia. Pastikan jamban
keluarga terletak jauh dari tempat penduduk mengambil air minum
2)
Memberi perhatian khusus pada
kebersihan air minum, terutama saat banjir.
3)
Penderita harus tinggal di kamar
terpisah untuk mencegah penyebaran tifus perut. Kotorannya harus dibakar atau
dikubur di dalam lubang yang dalam. Orang yang merawatnya harus membasuh tangan
segera sesudahnya.
4)
Setiap orang yang pernah menderita
tifus harus memberikan perhatian tambahan terhadap kebersihan perorangan dan
tidak boleh bekerja di rumah makan atau di tempat-tempat pengolahan makanan.
2.
Penyakit tidak menular
Penyakit jenis ini tidak dapat ditularkan dari
penderita kepada orang lain. Penyakit ini merupakan penyakit non infeksi yang penyebabnya
bukan mikroorganisme. Biasanya penyakit ini terjadi karena pola hidup yang
kurang sehat seperti merokok, cacat fisik, penuaan usia, dan gangguan kejiwaan.
Jenis Penyakit Tidak Menular antara
lain :
a. Hipertensi
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi
(Hypertension) adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan
tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas)
dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat
pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer)
ataupun alat digital lainnya.
Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga.
Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga.
Penyebab hipertensi:
Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid
(cortison) dan beberapa obat hormon, termasuk beberapa obat antiradang
(anti-inflammasi) secara terus menerus (sering) dapat meningkatkan tekanan
darah seseorang. Merokok juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya
peningkatan tekanan darah tinggi dikarenakan tembakau yang berisi nikotin.
Minuman yang mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat
menimbulkan terjadinya tekanan darah tinggi.
b. Diabetes
mellitus
Diabetes
mellitus adalah penyakit yang bisa disebut "silent killer".
Sering kali seorang penderita tidak menyadari bahwa dirinya mengalami kencing
manis.
Jika tidak segera ditangani dengan cepat, diabetes mellitus akan menimbulkan berbagai komplikasi penyakit yang akan menurunkan produktivitas kerja si penderita.
Jika tidak segera ditangani dengan cepat, diabetes mellitus akan menimbulkan berbagai komplikasi penyakit yang akan menurunkan produktivitas kerja si penderita.
Penyebab
diabetes
Penyakit ini timbul jika kadar gula
darah seseorang terlalu tinggi. Pankreas tidak mampu menghasilkan hormon
insulin yang berguna mengubah glukosa di dalam darah menjadi zat gula darah.
Glukosa adalah bahan energi yang
dibutuhkan oleh seluruh sel di dalam tubuh. Sementara itu, tugas insulin adalah
menstimulasi sel untuk mengabsobsi glukosa dari darah. Pada penderita diabetes,
sel tidak mampu mengabsorbsi glukosa secara normal. Akibatnya glukosa menumpuk
di dalam darah dan menyebabkan diabetes.
Tanda-tanda
penyakit diabetes mellitus:
1)
Perasaan haus
yang terus-menerus
2)
Berat badan turun secara drastis
3)
Sering buang
air kecil dalam volume besar
4)
Cepat letih dan
penyebabnya tidak jelas
5)
Rasa gatal
dan peradangan kulit yang menahun
6)
Koma, pada kasus tertentu.
Pencegahan diabetes:
1)
Berolahraga yang teratur.
2)
Tidak merokok
3)
Menjaga berat ideal badan agar tidak
terjadi obesitas
4)
Melakukan pengawasan kadar glukosa
dalam darah secara mandiri di rumah
5)
Check up kesehatan menyeluruh di
rumah sakit
6)
Memeriksakan mata secara teratur
7)
Mengatur penggunaan gula yang rendah
kalori
c. Rematik
Rematik merupakan
penyakit anak-anak dan remaja.Biasanya penyakit ini mulai terjadi 1 sampai 3
minggu setelah seseorang menderita pharyngitis. Di Amerika Serikat, telah
dikembangkan antibiotik untuk mengatasi penyakit ini.
Akan tetapi dengan menggunakan antibiotik agaknya masih menemui jalan buntu dikarenakan pengaruhnya terhadap kesehatan organ hati.
Akan tetapi dengan menggunakan antibiotik agaknya masih menemui jalan buntu dikarenakan pengaruhnya terhadap kesehatan organ hati.
Dari hasil penelitian menyebutkan
bahwa demam rematik lebih sering dialami oleh anak gadis dibandingkan anak
lelaki. Namun setelah mencapai dewasa, ukuran tentang jenis kelamin mana yang
lebih sering terkena sudah mulai kabur.
Ini sangat tergantung dengan sistem imunitas seseorang dan lingkungan mereka berada.
Ini sangat tergantung dengan sistem imunitas seseorang dan lingkungan mereka berada.
Penyebab:
Demam rematik diakibatkan oleh
kombinasi infeksi bakteri dan lemahnya sistem imunitas tubuh seseorang.
Penyakit ini bermula dari infeksi pada tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri
Streptococcus.
Setelah bakteri masuk ke dalam tubuh, ia akan
berkembang dan menyebabkan demam disertai flu. Dalam banyak kasus, anak-anak
lebih mudah terserang infeksi pada tenggorokan. Flu ini akan berkembang menjadi
demam rematik.
Tanda-tanda
rematik:
1)
Panas
2)
Sakit sendi, terutama pada
pergelangan tangan dan pergelangan kaki, kemudian pada sendi siku, Sendi-sendi
membengkak, dan
3)
Seringkali
terasa panas serta tampak merah.
4)
Garis-garis merah yang melengkung atau
benjolan di bawah kulit.
5)
Pada kasus yang lebih berat, badan
terasa lemah, napas pendek dan mungkin nyeri jantung(heart pain).
Pengobatan:
1)
Jika anda mencurigai demam rematik,
temui petugas kesehatan. Pada penyakit ini, terdapat kemungkinan bahaya
kerusakan jantung.
2)
Minumkan aspirirn dengan takaran
besar. Seorang anak yang berusia 12 tahun dapat minum sampai 2 atau 3 tablet @
300 mg, 6 kali sehari. Minumkan aspirin bersama-sama susu atau sedikit soda
bicarbonat, untuk menghindarkan sakit pada lambung. Jika mulai berdering,
kurangi takaran.
3)
Berikan penicilin, 400.000 unit per
tablet, 1 tablet 4 kali sehari selama 10 hari.
Pencegahan:
1)
Untuk mencegah demam rematik, obati
pharyngitis segera dengan penicilin selama 10 hari.
2)
Untuk mencegah kambuhnya demam
rematik dan tambahan kerusakan jantung, anak yang pernah menderita demam
rematik harus mendapatkan penicillin selama 10 hari, begitu ada tanda pertama
sakit leher. Jika tanda-tanda kerusakan jantung telah terlihat, anak tersebut
harus mendapat penicillin secara teratur mendapatkan suntikan benzathin
penicillin setiap bulan, mungkin selama hidupnya. Ikutilah nasehat seoarang
dokter atau petugas kesehatan yang berpengalaman.
Secara umum
untuk mencegah penyakit menular maupun tidak menular yaitu dengan cara:
1)
menjaga kebersihan
lingkungan
Sampah,
kotoran yang menumpuk, drainase yang kotor serta ventilasi/lubang untuk
pertukaran udara di dalam rumah yang buruk bisa menjadi sebab timbul
penyakit.
Lingkungan yang sehat dapat mencegah penularan penyakit.
2)
Cuci tangan dengan sabun
Biasakanlah
untuk mencuci tangan sebelum melakukan aktivvitas lain, seperti saat mau makan. Tangan menjadi media perantara
kuman maupun mikroorganisme yang lain. Saat kita tanpa sengaja memgang bekas
ludah atau kotoran, maka penyakit dengan mudah tertular.
Membiasakan
diri untuk melakukan kegiatan rutin dengan berolahraga membantu meningkatkan
daya tahan tubuh. Istirahat yang cukup mendukung tubuh agar tetap bugar. Pola makan yang seimbang.
Perlunya
mengatur pola makan, terutama menu makanan yang sehat. Hindari makanan
yang beresiko terhadap kesehatan seperti minuman bersoda, makanan ringan/snack yang banyak mengandung
MSG dan sebagainya.
4)
Pola hidup yang sehat.
Nikmati
hidup dengan selalu berpikir positif. Mulai melakukan pendekatan terhadap
agama serta tidak melakukan pergaulan bebas. Setialah pada satu pasangan Anda.
Sejak
BALITA diberikan imunisasi lengkap untuk
mencegah penularan penyakit. Perkuat daya tahan tubuh dengan makan
makanan yang bergizi dan pola hidup yang sehat karena umumnya penyakit menular
menyerang sistem kekbalan tubuh. Artinya, walaupun telah diimunisasi,
saat badan lemah bisa saja tertular.
3.
Penyakit menurun atau bawaan
a. Alergi
Banyak penelitian ilmiah menyatakan bahwa alergi didasari
oleh faktor keturunan. Apabila orang tua memiliki kecenderungan alergi,
kemungkinan besar alergi akan diturunkan kepada anak-anaknya. Alergi memiliki
reaksi yang bermacam-macam, bahkan ada yang dapat membahayakan jiwa. Alergi
yang dipicu oleh allergen yang masuk ke dalam tubuh. Beberapa alergi
yang reaksinya mengancam nyawa diantaranya adalah alergi kacang dan alergi
sengatan tawon, dapat menyebabkan sesak nafas.
b. Albino
Albino adalah penyakit yang terjadi karena hilangnya pigmen
atau zat warna kulit. Padahal pigmen memiliki fungsi sebagai pelindung kulit
dari sinar ultraviolet. Oleh karena itu orang yang mengalami albino rentan
terhadap kanker kulit jika terpapar sinar matahari secara terus menerus. Albino
sendiri berasal dari bahasa latin Albus yang artinya putih. Meskipun
putih, namun ini adalah bukan putih sehat.
c. Asma
Asma adalah penyakit yang menyerang saluran pernafasan. Asma
mengakibatkan saluran pernafasan menyempit sementara. Umumnya hal ini
disebabkan oleh peradangan di saluran pernafasan yang menyebabkan saluran nafas
bereaksi secara berlebihan terhadap suatu rangsangan, misalnya debu, asap dan pollen.
Penyebab:
Sampai saat ini penyebab penyakit asma belum diketahui
secara pasti meski telah banyak penelitian oleh para ahli. Teori atau hipotesis
mengenai penyebab seseorang mengidap asma belum disepakati oleh para ahli di
dunia kesehatan.
Namun demikian yang dapat disimpulkan adalah bahwa pada penderita asma, saluran pernapasannya memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas) seperti polusi udara (asap, debu, zat kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa, bau / aroma menyengat (misalnya; parfum), dan olahraga.
Namun demikian yang dapat disimpulkan adalah bahwa pada penderita asma, saluran pernapasannya memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas) seperti polusi udara (asap, debu, zat kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa, bau / aroma menyengat (misalnya; parfum), dan olahraga.
Selain itu terjadinya serangan asma sebagai akibat dampak
penderita mengalami infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) baik flu ataupun
sinisitis. Serangan penyakit asma juga bisa dialami oleh beberapa wanita di
masa siklus menstruasi, namun hal ini sangat jarang sekali. Angka peningkatan penderita asma
dikaitkan dengan adanya faktor resiko yang mendukung seseorang menderita
penyakit asma, misalnya faktor keturunan. Jika seorang ibu atau ayah menderita
penyakit asma, maka kemungkinan besar adanya penderita asma dalam anggota
keluarga tersebut.
Gejala:
Adapun
tanda dan gejala penyakit asma diantaranya :
1)
Pernapasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama
saat mengeluarkan napas (exhalation). Tidak semua penderita asma
memiliki pernapasan yang berbunyi, dan tidak semua orang yang napasnya terdegar
(wheezing) adalah penderita asma.
2)
Adanya sesak napas sebagai akibat penyempitan saluran bronki
(bronchiale).
3)
Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin.
4)
Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit.
5)
Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat
berbicara karena kesulitannya dalam mengatur napas.
Pada
usia anak-anak, gejala awal dapat berupa rasa gatal di rongga dada atau leher.
Selama serangan asma, rasa kecemasan yang berlebihan dari penderita dapat
memperburuk keadaannya. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan
mengeluarkan banyak keringat.
Pencegahan:
Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari
serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya
serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas
tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asma nya. Setelah
terjadinya serangan asma, apabila penderita sudah merasa dapat bernapas lega
akan tetapi disarankan untuk meneruskan pengobatannya sesuai obat dan dosis
yang diberikan oleh dokter.
Penanganan atau pengobatan:
Penyakit asma (asthma) sampai saat ini belum dapat
diobati secara tuntas, ini artinya serangan asma dapat terjadi di kemudian
hari. Penanganan dan pemberian obat-obatan kepada penderita asma adalah sebagai
tindakan mengetasi serangan yang timbul yang mana disesuaikan dengan tingkat
keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. Prinsip dasar penanganan serangan
asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik suntikan (hydrocortisone),
sirup ventolin (salbutamol) atau nebulizer (gas salbutamol) untuk
membantu melonggarkan saluran pernapasan.
Pada kasus-kasus yang ringan dimana dirasakan adanya keluhan
yang mengarah pada gejala serangan asma atau untuk mencegah terjadinya serangan
lanjutan, maka tim kesehatan atau dokter akan memberikan obat tablet seperti Aminophylin
dan Prednisolone. Bagi penderita asma, disarankan kepada mereka untuk
menyediakan/menyimpan obat hirup (Ventolin Inhaler) di mana pun mereka
berada yang dapat membantu melonggarkan saluran pernapasan dikala serangan
terjadi.
d. Buta warna
Buta warna adalah suatu keadaan yang tidak normal pada sel
mata karena sel kerucut telah rusak sehingga tidak mampu menangkap warna
tertentu. Pada umumnya buta warna adalah disebabkan oleh faktor genetik, dimana
ansestornya memiliki penyakit buta warna. Penderita buta warna tidak dapat
mengenali satu atau beberapa warna sekaligus.
e. Obesitas
Obesitas adalah suatu keadaan dimana berat badan melebihi
batas paling tinggi kelebihan berat badan dan tubuh didominasi mayoritas lemak.
Orang yang mengalami obesitas umumnya susah mengendalikan nafsu makan. Salah
satu penyebab obesitas adalah gen atau keturunan. Gen tersebut menyebabkan
fungsi menahan nafsu makan tidak bekerja dengan baik, ditambah dengan kebiasaan
gaya hidup yang tidak baik dengan memakan-makanan yang tinggi lemak dan rendah
nutrisi seperti junk food.
f. Kanker payudara
Penyakit ini adalah penyakit yang
ditakuti oleh perempuan, meskipun sebenarnya penyakit kanker jenis ini bisa
juga mengancam kaum pria. Kanker ini menyerang pada jaringan payudara atau
sekitar sel mamae. Gejala yang dialami pada umumnya kulit berwarna kemerahan,
berisisik dan menebal di sekitar area payudara dan puting. Jika sudah memasuki
fase lebih lanjut, maka dapat mengeluarkan cairan dari puting, namun bukan ASI.
Gejala yang paling umum dapat dideteksi adalah adanya benjolan atau bengkak
pada payudara.
Penyebab dan factor resiko:
Penyebab
pasti kanker payudara belum diketahui, namun terdapat beberapa keadaan yang
dianggap dapat meningkatkan faktor resiko terjadinya kanker payudara. Meskipun
demikian, tidak berarti mereka yang tidak memiliki faktor resiko, tidak dapat
terkena kanker payudara.
Factor-faktor resiko kanker payudara antara lain:
1) Memiliki
anggota keluarga yang menderita kanker payudara (ibu, nenek, saudara perempuan).
2) Mens pertama
pada usia muda, menopause yang terlambat
3) Wanita yang
tidak punya anak, atau melahirkan anak pertama pada usia > 30 tahun.
4) Pernah
terdapat tumor/kanker payudara sebelumnya
5) Mendapatkan
terapi pengganti hormon jangka panjang
6) Faktor-faktor
lain: obesitas/konsumsi tinggi lemak, konsumsi alkohol berlebih, mutasi genetik.
Untuk deteksi adanya kanker payudara
dilakukan:
1) SADARI
(perikSA payuDAra sendiRI)
Sebaiknya
pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi. Sebelum menstruasi (7-10
hari setelah menstruasi hari pertama), payudara agak membengkak sehingga
menyulitkan pemeriksaan.
Caranya:
Lihat adanya
kelainan pada payudara seperti:
a) Adanya
benjolan
b) Kulit bersisik
sekitar putting
c) Puting susu
keluar darah/cairan lain
d) Cekungan
pada kulit payudara/seperti kulit jeruk
e) Perubahan
bentuk/ukuran
2) Jika tidak
terlihat kelainan, lakukan pemeriksaan lagi dengan cara:
Pemeriksaan Medik, Pemeriksaan
Payudara secara berkala oleh tenaga medis (dokter).
3) Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan payudara dengan
alat-alat penunjang seperti mamografi, USG, biopsi.
Mamografi
adalah pemeriksaan payudara dengan suatu alat dan merupakan suatu cara
pemeriksaan yang sederhana, tidak sakit dan hanya memakan waktu 5 - 10 menit
saja. Saat terbaik untuk menjalani pemeriksaan mamografi adalah seminggu
setelah selesai menstruasi. Caranya adalah meletakkan payudara secara
bergantian antara 2 lembar alas, kemudian dibuat foto rontgen dari atas ke
bawah, kemudian dari kiri ke kanan. Hasil foto ini akan diperiksa oleh dokter
ahli radiologi. Sebuah benjolan sebesar 0,25 cm sudah dapat terlihat pada mamogram.
Wanita usia 40-49 tahun sebaiknya
diperiksa setiap 2 tahun sekali, sedangkan usia >50 tahun , sebaiknya diperiksa
secara berkala tiap tahun.
USG : pemeriksaan USG pada payudara, bukan untuk tujuan skrining, melainkan untuk lebih meyakinkan. Alat USGnya pun harus khusus.
USG : pemeriksaan USG pada payudara, bukan untuk tujuan skrining, melainkan untuk lebih meyakinkan. Alat USGnya pun harus khusus.
Biopsi
adalah operasi kecil untuk mengambil contoh jaringan dari benjolan, kemudian
diperiksa di bawah mikroskop laboratorium patologi anatomi.
g. Gangguan bipolar
Penyakit ini adalah suatu kondisi
yang mengakibatkan depresi karena stres yang ringan. Penyakit ini diakibatkan
oleh ketidakseimbangan zat kimia dalam otak atau karena bisa jadi faktor
keturunan atau genetik. Penyakit ini beresiko diturunkan, jika salah satu orang
tua menderita penyakit ini maka kemungkinannya naik hingga 15 persen.
h. Hipotirodi
Hipotiroid adalah macam penyakit
keturunan yang terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan hormon tiroksin dalam
jumlah yang cukup. Gejala penyakit ini umumnya adalah mudah lelah dan penurunan
berat badan yang berlebihan. Penyakit ini pada umumnya menyerang perempuan.
Para ahli mengatakan bahwa penyakit ini memiliki resiko untuk diturunakan pada
keturunan. Jika ada saudara diatas ibu yang memiliki tiroid yang tidak bagus,
maka akan ada resiko 20 kali lebih besar.
i. Kolesterol tinggi
Kolesterol tinggi juga dapat
menurun. Kolesterol memang sebuah jenis lemak yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
melakukan beberapa hal, namun tidak baik jika dalam jumlah yang besar.
Kolesterol tinggi dapat memicu serangan jantung dan stroke. Jika ada salah satu
anggota keluarga yang memiliki kadar kolesterol tinggi, dalam dunia kedokteran
ini disebut sebagai Familial Hypercholesterolaemenia yang umumnya
disebabkan oleh perubahan gen, dimana lemak tidak bermetabolisme dengan baik di
dalam darah sehingga menumpuk di pembuluh darah atau arteri.
j. Kebotakan
Salah satu faktor penyebab Kebotakan
adalah penyakit turunan, meski bisa disebabkan oleh banyak hal, namun ternyata
faktor keturunan juga sangat berperan. Berdasarkan penelitian jika ayahnya
mengalami kebotakan, maka salah satu dari anaknya paling tidak akan mengalami
kebotakan akibat gen yang diturunkan oleh ayahnya. Penelitian Dr Angela
Christiano, profesor dermatologi dan genetika di Columbia University Medical
Center telah menemukan gen yang menjadi faktor penyebab rambut menipis. Ini
bisa dilihat mulai sejak masih anak-anak. Yang menyebabkan folikel rambut
menyusut dan rambut semakin menipis adalah gen APCDD1.
k. Thalasemia
Penyakit turunan Thalasemia terjadi
akibat kelainan darah disebabkan hemoglobin darah yang mudah sekali pecah.
Thalasemia akan muncul jika kedua orangtuanya itu adalah pembawa faktor genetik
sebagai pembawa sifat (carrier) yang bisa diturunkan kepada anaknya. Agar kadar
hemoglobin tetap normal, penderita Thalasemia harus mendapatkan transfusi darah
secara teratur. Ciri yang nyata adalah penderita tampak pucat dan layu. Hukum
Mendel memiliki definisi sebagai berikut: jika sang ibu sebagai carrier, maka
peluang pada anak yang terjadi adalah 25 persen sehat, 50 persen sebagai
carrier dan 25 persen menderita Thalasemia.
l. Hemofilia
Penderita penyakit turunan ini akan
mengalami kesulitan dalam proses pembekuan darah. Hemofilia adalah penyakit
turunan akibat kekurangan faktor pembeku darah 8 atau 9. Terjadi kelainan pada
kromosom X dan sering diderita oleh keturunan laki-laki, sementara perempuan
sebagian besar berperan sebagai carrier / pembawa sifat. Keturunan yang rentan
menderita penyakit turunan ini memang sulit untuk dicegah karena setiap
individu akan memiliki atau mewarisi satu kromosom seks dari ibu dan satu
kromosom seks dari ayah, semenjak proses terjadinya atau terbentuknya janin.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan tidak hanya sehat secara fisik saja, tetapi
juga sehat secara rohani dan sosialnya. Untuk mendapatkan kesehatan tersebut,
kita harus melakukan upaya-upaya agar lingkungan sekitar kita selalu bersih
sehingga terhindar dari kuman dan bibit penyakit. Tiga factor yang menyebabkan
kita mudah terserang penyakit yaitu: pendidikan tentang kesehatan yang masih
kurang, factor keterbelakangan penduduk dan yang terakhir adalah factor ekonomi
yang rendah. Untuk tetap bisa sehat, kita harus melakukan: Memeperbaiki
kesehatan lingkungan, mencegah dan memberantas penyakit infeksi, mendidik
masyarakat tentang prinsip-prinsip kesehatan,
mengkoordinasi tenaga-tenaga kesehatan untuk melayani pengobatan dan
perawatan, mengembangkan upaya masyarakat untuk mencapai tingkatan hidup yang
setinggi-tingginya
Penyakit dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu:
penyakit yang dapat menular, penyakit yang tidak menular dan penyakit bawaan
atau keturunan. Untuk penyakit yang dapat menular contohnya: flu, TBC, malaria,
penyakit kulit, kolera, demam berdarah dll. Sedangkan untuk penyakit yang tidak
menular adalah: reumatik, hipertensi, dan diabetes mellitus. Untuk penyakit
bawaan atau keturunan contohnya: kanker payudara, kebotakan, albino, asma,
hemophilia dll.
Cara pencegahan baik penyakit menular maupun tidak
menular yaitu dengan cara: menjaga
kebersihan lingkungan, mencuci tangan dengan sabun, olah raga teratur dan
istirahat cukup, pola hidup sehat dan imunisasi bagi balita.
- Saran
Kesehatan merupakan hal terpenting dalam hidup kita.
Oleh karena itu kita harus menjaga kesehatan agar kita dan mencegah agar tubuh
kita tidak mudah terserang penyakit. Minimal dari diri kita terlebih dahulu,
dengan cara menjaga kebersihan di lingkungan kita, mengatur pola hidup sehat, olah
raga teratur dan istirahat cukup. Karena
mencegah lebih baik daripada mengobati.
Daftar pustaka
Mu’rifah.2001.Pendidikan
Kesehatan.
Syamsyuri,Istamar dkk.2007.Biologi untuk SMA kelas XI semester 2.Malang:Erlangga.
http://infokesehatan101.blogspot.com/2012/04/gejala-sakit-maag.html (diakses tanggal 10 Oktober 2012, pukul 12:45:01 wib )
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/22/sistem-pencernaan-makanan-pada-manusia/ (Diakses tanggal 10 Oktober
2012, pukul 11:34:09)
(Diakses tanggal 5 November 2012, pukul 13.20)
http://sobatbaru.blogspot.com/2008/04/macam-macam-penyakit.html
(Diakses hari Senin, tanggal 5
November 2012)
http://sehat-enak.blogspot.com/2009/07/penyakit-kolera-cholera.html (Diakses tanggal 10 Desember 2012)
http://sehat-enak.blogspot.com/2009/08/penyakit-kulit-dan-pencegahannya.html
(Diakses hari Senin, tanggal 5
November 2012)
http://griyasavingnet.blogspot.com/2012/09/macam-macam-penyakit-menular-pada.html
(Diakses pada tanggal 10 Desember 2012)
http://sehat-enak.blogspot.com/2009/07/penyakit-demam-berdarah-dengue-dbd.html
(Diakses pada tanggal 10 Desember 2012)
(Diakses tanggal 5 November 2012)
http://labanblogger.blogspot.com/2012/06/penyakit-cacar-dan-cara-mengobati-serta.html
(Diakses pada hari Senin, tanggal 5 November 2012)
http://www.lebahndut.net/2012/10/penyebab-penyakit-polio-dan-pencegahannya.html
(Diakses pada hari senin, tanggal 5 November 2012)
http://jenispenyakit.blogspot.com/2009/07/penyakit-tifus.html
(Diakses pada tanggal 5 November 2012)
http://jenispenyakit.blogspot.com/2009/08/penyakit-darah-tinggi.html
(Diakses pada tanggal 5 November 2012)
http://jenispenyakit.blogspot.com/2009/07/penyakit-diabetes.html
(Diakses pada tanggal 5 November 2012)
http://jenispenyakit.blogspot.com/2009/07/penyakit-rematik.html
(Diakses pada tanggal 5 November 2012)
http://penyakitkita.wordpress.com/tag/macam-macam-penyakit-tidak-menular/
(Diakses pada tanggal 10 Desember 2012)
http://ridwanaz.com/kesehatan/jenis-jenis-penyakit-keturunan/
(Diakses pada
tanggal 10 Desember 2012)
http://musttrie-art.blogspot.com/2012/08/memahami-jenis-jenis-penyakit-turunan.html
(Diakses pada tanggal 10 Desenber 2012)
http://jenispenyakit.blogspot.com/2008/12/penyakit-kanker-payudara.html
(Diakses pada tanggal 5 November 2012)
http://sehat-enak.blogspot.com/2009/07/penyakit-asma-asthma.html
(Diakses pada tanggal 10 Desember 2012)
Artikelnya keren dan bermanfaat bagi banyak orang,,,di klik juga ya Artikel kesehatan terbaru
BalasHapusTerimakasih untuk informasinya, artikelnya keren
BalasHapusSemoga informasi ini bermanfaat
Obat-Alami-Diabetes-QnC-Jelly-Gamat-Ampuh
Pengobatan-Herbal-Miom-Secara-alami-Tanpa-operasi
Batas-Normal-Kadar-Gula-dalam-darah-bagi-penyakit-diabetes
Kami tunggu informasi selanjutnya!!!